Smartphone adalah Maut, Laksana Pisau Bermata Dua

 

Teknologi di jaman sekarang ini memang sedang berkembang sedemikian pesatnya. Pencapaian yang luar biasa dibanding 3-5 tahun yang lalu, karena setiap hari tentunya memang lahir inovasi-inovasi baru yang semakin membuat cara hidup manusia pada umumnya bertambah mudah dan santai. Coba tengok saat ini bukankah kita pasti merasa kalau bisa cukup hanya dengan rebahan, maka kita bisa melakukan semuanya hanya dengan menggunakan 1 alat saja di genggaman tangan ?

Caksis ingat dahulu di masa kecil sampai dengan masa remaja, dimulai dari adanya televisi yang walaupun masih hitam putih kala itu, tapi mampu mengumpulkan orang sekampung di rumah orang yang sudah memiliki televisi tersebut. Berlanjut ke televisi berwarna dan akhirnya bermuncullah siaran televisi swasta yang semakin memberikan corak aneka acara televisi yang beragam. Gara-gara berat meninggalkan acara kesukaannya, mulailah tidur tidak teratur dan kadang sampai larut malam. Terlebih lagi anak-anak yang biasanya bisa bermain bersama-sama, berkumpul dan bersenda gurau bersama, tapi karena di televisi ada bermunculan film-film kartun, jadilah mereka lebih memilih rebahan di rumah masing-masing.

Hingga akhirnya muncullah cikal bakal smartphone di sekitar awal tahun 2000-an yang dimulai dengan bentuk sederhana berlayar monochrome tak berwarna, terasa agak berat dalam genggaman, fitur dan permainan yang terbatas serta keyboard yang harus menekan berkali-kali untuk bisa mengetik 1 huruf bergantian. Di awal kemunculan handphone ini harganya memang masih mahal dan tidak banyak yang bisa memilikinya, termasuk Caksis juga waktu itu belum sanggup beli. Ditambah harga kartu perdana juga masih diatas 100 ribuan waktu itu. Benar-benar termasuk kategori barang mewah waktu itu menurut Caksis...

Bergeser terus ke tahun-tahun berikutnya bentuk dan fitur handphone semakin mengalami perubahan yang signifikan. Layar mulai berwarna, keyboard mulai mendukung keyboard QWERTY seperti keyboard yang ada di komputer, aneka macam lagu sudah bisa didengarkan melalui handphone, jenis permainan juga semakin beragam, aplikasi berbasis Java sudah bisa terinstall. Dan Caksis kalau tidak salah ingat pertama beli handphone itu yang tipe Nokia 3310, terus masuk ke handphone berbasis Java Language merk Cross, beralih ke merk Samsung, Siemens, Lumia yang berbasis Windows Phone dan akhirnya beralih ke handphone Android merk Xiaomi atau Redmi sampai sekarang.

Memang tidak ada salahnya teknologi kalau itu bisa tepat sasaran digunakan oleh orang yang benar-benar mengerti akan fungsi dan kegunaan fitur-fitur yang ada dalam gadget tersebut. Pada dasarnya fungsi dasar dari sebuah handphone atau kalau sekarang sudah disebut Smartphone itu hanya untuk menelpon dan kirim-kirim pesan biasa, tapi cobalah kita lihat sekarang fungsi Smartphone sudah bergeser sedemikian rupa dan bahkan mampu merubah pola hidup, cara berpikir dan kebiasaan kita.

Perubahan pola hidup akibat Smartphone dimulai dengan berubahnya waktu kita dalam melakukan suatu kegiatan. Misal waktu jam makan berubah karena kita demikan asyiknya melihat Smartphone sehingga menunda-nunda waktu makan, demikian juga jam tidur berubah karena kita seringkali tidak terasa kalau kita sudah berjam-jam rebahan melihat Smartphone terus-menerus sampai tak terasa sudah melampaui jam tidur yang biasa kita lakukan dalam keseharian. Namun demikian perubahan pola hidup yang positif pun masih bisa kita lakukan dengan bantuan Smartphone seperti penggunaan alarm, penggunaan aplikasi untuk memantau detak jantung, membantu evaluasi dalam jurnal yang sudah kita terapkan sendiri, dan lain sebagainya.

Perubahan pola pikir akibat Smartphone ini bisa dikatakan hampir sama dengan penggunaan narkoba yang lebih cenderung untuk ketagihan, bahkan terkadang kita terlibat pertengkaran gara-gara orang lain meminjam atau melihat-lihat dan mengecek Smartphone kita tanpa ijin misalnya, serta yang lebih parah lagi kalau kita beranggapan bahwa Smartphone adalah teman terbaik kita tanpa memperdulikan lagi untuk bersosialisasi dengan orang sekitar. Sementara pola pikir positif dengan bantuan Smartphone adalah bagaimana caranya dengan Smartphone tersebut kita bisa mendapatkan penghasilan sampingan selain pekerjaan utama kita dengan cara jualan foto online hasil jepretan dari Smartphone kita, penggunaan aplikasi remote untuk meremote device lain secara jarak jauh seperti CCTV, membantu kita untuk lebih mudah berdagang secara online, dan lain sebagainya yang sebagian besar adalah lebih memudahkan penggunaan secara online untuk kegiatan mencari penghasilan sampingan.

Terakhir perubahan pada kebiasaan yang lebih Caksis titik beratkan perubahan pada cara kita, kebiasaan kita pada pola asuh dalam mengasuh anak-anak kita sendiri, terutama yang masih bayi dan balita serta usia sekolah. Harus lebih prihatin lagi karena ini bersentuhan langsung dengan anak-anak kita, generasi harapan kita di masa mendatang. Seorang bayi atau anak balita yang rewel dan tantrum adalah sebuah hal yang lumrah, namun pada umumnya kebiasaan di jaman modern ini menjadikan Smartphone sebagai "Baby sitter". Bayangkan anak umur dibawah 1 tahun sudah kita pegangi Smartphone, apa jadinya nanti kalau sudah beranjak balita pasti tidak akan bisa jauh dari Smartphone karena sifatnya yang memang cenderung adiktif.

Jadi ya begitulah ironi dari sebuah Smartphone, bisa menjadi alat yang membawa beribu manfaat, tapi juga bisa menjadi alat yang membawa berjuta masalah.

Keputusan ada di tangan kita.....

 

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama
Youtube Channel Image
Caksis.com Jangan lupa Subscribe ya ke channel Youtube Caksis NgeVlog
Subscribe