Informasinya sih agak terlambat untuk penulisan tentang Pilihan Capres atau Cawapres di Pemilu tahun 2024 ini karena Caksis yakin semua sudah tahu untuk nama-nama para Capres dan Cawapresnya beserta nomor urutnya juga. Namun untuk memperjelas lagi tentang isi artikel ini, maka perlu Caksis sebutkan lagi untuk nomor urut 1 ada Bpk. Anies Baswedan sebagai Capres dan Bpk. Muhaimin Iskandar sebagai Cawapres, kemudian nomor urut 2 ada Bpk. Prabowo Subianto sebagai Capres dan Bpk. Gibran Rakabuming Raka sebagai Cawapres, terakhir nomor urut 3 ada Bpk. Ganjar Pranowo sebagai Capres dan Bpk. Mahfud MD sebagai Cawapresnya.
Jadi ada 3 pilihan yang akan menentukan nasib negara Indonesia ini untuk 5 tahun ke depan. Tidak seperti Pemilu Capres dan Cawapres di tahun 2019 yang lalu, maka adanya 3 pasangan calon ini berarti memiliki peluang untuk adanya putaran kedua pada pilihan Capres dan Cawapres pada tahun 2024 nanti. Akan tetapi bagaimanapun juga itu masih bergantung kepada hasilnya nanti, meskipun banyak di beberapa media sosial beberapa selentingan isu-isu yang beredar tentang hasil akhir dari Pemilu Capres dan Cawapres, semua hanya isu-isu yang tidak jelas ujung dan pangkalnya. Wallahu a'lam bishawab.
Menurut informasi KPU, saat ini tercatat ada 204,8 juta Pemilih yang ada di DPT Pemilu 2024, baik yang ada di dalam negeri ataupun di luar negeri. Benar-benar sebuah pesta demokrasi yang mana melibatkan seluruh lapisan masyarakat yang telah memenuhi persyaratan di DPT Pemilu tanpa melihat status sosial apapun.
Melihat begitu banyaknya Pemilih yang sampai ratusan juta orang, tentu saja hal ini juga menimbulkan keberagaman sikap, keberagaman pilihan dan keberagaman keinginan dari masing-masing pemilih. Tidak usah jauh-jauh sebagai misal antara pasangan suami istri yang hanya di antara 2 orang masih ada saja terkadang perselisihan yang terjadi, apalagi pesta demokrasi sebesar Pemilu ini yang sampai melibatkan ratusan juta orang sudah pasti akan banyak sekali akan terjadi perselisihan terutama karena perbedaan pilihan di antara 3 pasangan Capres dan Cawapres tersebut.
Sama halnya Caksis sendiri pun juga sudah mempunyai pilihan tersendiri, akan tetapi sampai saat ini cukuplah apa yang menjadi pilihan sendiri tersebut hanya orang terdekat yang tahu. Selazimnya sebagai seorang manusia biasa, setiap pilihan bisa berarti adalah sebuah kesalahan ataupun hanyalah keberuntungan semata yang semuanya akan berjalan sesuai dengan takdirNya semata.
Ketika berhadapan dengan sesama manusia, maka tak pantaslah jika kita memujinya setinggi langit atau malah mencaci sehina-hinanya. Tak pantas juga jika kita merasa paling benar sendiri, paling jago sendiri dan paling kuat sendiri hanya karena kita berpihak kepada salah satu calon Capres dan Cawapres diatas.
Bukankah sedang ramai juga sekarang di berbagai media sosial, seorang tokoh politik sampai memakai syariat agama sebagai guyonan hanya karena salah satu pasangan memakai jargon yang memang lebih sering diucapkan apabila kita sedang berdoa secara berjamaah. Bahkan seolah ada aturan baru untuk tidak mengucapkannya apabila sedang berdoa secara berjamaah, cukup diam saja katanya.....hehehehe, benar-benar bikin geleng-geleng kepala aja.
Lucu memang jika melihat sikap ketidakdewasaan yang dipertontonkan para tokoh-tokoh yang seharusnya menjadi lebih berhati-hati dalam bersikap, bertindak dan berbicara. Seolah semua hanya demi 1 tujuan jabatan duniawi yang harus dicapai dengan menggunakan segala cara, kalau perlu sampai harus menyingkirkan norma-norma agama. Padahal kalau sebenarnya kita bisa berpikir bahwa tanggung jawab sebagai seorang manusia secara individual saja demikian hebatnya beratnya di hadapan timbangan Allah, apalagi tanggung jawab sebagai seorang yang mempunyai jabatan yang bersentuhan dengan rasa ketidakadilan di antara jutaan manusia yang lain.
Untuk itu momen Pemilu kali ini gunakan Hak Pilih masing-masing dengan kesadaran diri sendiri dan dengan rasa tanggung jawab kepada diri sendiri. Tidak perlulah kita sampai menggadaikan hak pilih kita hanya demi sekantong sembako, atau seharga 50 ribuan. Pilihanmu adalah tanggung jawabmu sendiri yang akan turut serta membawa nasib negara Indonesia ini menuju kemana.