Lagi-lagi sebuah situs kuno yang diperkirakan peninggalan dari Kerajaan Lamajang tempo dulu sekarang telah disulap menjadi sebuah wisata pemandian alam dengan nama Sumber Mrutu yang terletak di Desa Pandansari, Kecamatan Kedungjajang.
Kerajaan Lamajang memang sebuah kerajaan besar yang hampir menguasai setengah pulau Jawa bagian Timur yang dimulai dari daerah Lamajang sendiri sampai ujung pulau Jawa bagian Timur, yaitu Banyuwangi yang dahulu lebih dikenal dengan nama Blambangan. Jadi sekiranya pantaslah apabila terdapat banyak peninggalan-peninggalan masa lalu di wilayah Kabupaten Lumajang. Mulai dari prasasti, bangunan bekas benteng, makam kuno, patung-patung dan lain sebagainya.
Terletak relatif dekat dengan Sendang Arya Wiraraja, pemandian alam Sumber Mrutu ini juga menyuguhkan sebuah sendang yang memiliki hawa sejuk dengan air yang jernih dan suasana yang sunyi. Terlebih pula lokasinya sendiri dikelilingi area persawahan warga, namun meskipun demikian tersedia area parkir yang luas dikelola oleh warga sekitar. Sedikit berbeda nasib dengan Sendang Arya Wiraraja sendiri yang sekarang beralih fungsi menjadi tempat pengairan sawah untuk pertanian warga sekitarnya.
Ditelisik dari namanya Sumber Mrutu yang sepengetahuan CakSis kalau Sumber berarti sebuah mata air itu sendiri sedangkan Mrutu kalau menurut bahasa yang biasa diucapkan adalah sebuah serangga kecil yang beterbangan terutama di kala pagi dan senja hari di daerah persawahan. Jadi tidaklah heran kenapa dinamakan seperti itu karena lokasinya memang terletak di tengah persawahan.
Namun terdapat sebuah kekurangan dari pengelolaan tempat wisata ini, yaitu jalan yang dilalui sangatlah tidak nyaman untuk calon pengunjung karena sebagian besar jalan masuk telah rusak dan meninggalkan jalan yang tidak rata seperti jalan makadam. Ditambah pada saat hujan atau setelah hujan, pengunjung harus ekstra hati-hati dikarenakan jalan yang licin yang mana karena pengaruh campuran lumpur menutupi permukaan di lokasi untuk pejalan kaki.