Sebentar lagi mau tanggal 31 Desember menuju ke 1 Januari nih, sudah pasti momen tahun baru sudah di depan mata. Gegap gempita tahun baru sudah mulai terasa walaupun masih sebagian kecil nampak seperti penjual terompet sudah muncul walaupun masih 1-2 orang di sekitar kota. Euforia tahun baru yang wajib bagi sebagian orang untuk merayakannya walaupun kadang itu sekedar ikut-ikutan teman karena tidak mau dianggap kuper.
Bagi anak milenial jaman now, tahun baru ini mungkin bisa dijadikan ajang share sedikit pamer-pamer melalui media medsos yang sudah menjajah peradaban. Tidak luput juga para mama muda yang juga sering menjadikan medsos sebagai media eksis agar tidak kalah dengan anak muda jaman now. Tetaplah kehadiran medsos semakin dominan dengan kekuatan share, like dan subscribe nya yang semakin menambah “meriahnya” tahun baru ini.
Lantas apa makna tahun baru bagi CakSis sendiri?
Ndak ada maknanya bagi CakSis…haha. Tahun baru hanya sebatas pergantian hari dan tanggal seperti biasa yang berlalu setiap harinya. Namun lebih dari itu tahun baru juga merupakan pengingat tentang jatah sewa umur yang semakin berkurang. Semakin tua juga nih CakSis…
Sebagian besar ulama Islam mengambil sikap tentang haramnya merayakan TAHUN BARU MASEHI (Islam memiliki tahun baru sendiri yang disebut TAHUN BARU HIJIRIYAH). Disadari atau tidak untuk yang mau sedikit berpikir, merayakan tahun baru tanpa sebuah perenungan tentang momen pergantian tahun adalah hanya sekedar hura-hura kesenangan sesaat karena justru dibalik pergantian tahun ini yang menyimpan sejuta rahasia yang akan kita jalani di tahun berikutnya, itulah kunci perenungannya.
Tahun baru 2019, CakSis berujar harus lebih baik dari tahun kemarin, harus lebih sukses, harus lebih ditata hatinya, harus lebih takwa kepada Allah, harus lebih cinta kepada Allah dan Rasul-Nya, harus lebih memiliki semangat untuk membantu sesama, harus lebih baik dalam mendidik anak dan istri, harus lebih sering bertafakur melakukan perenungan diri, harus lebih dominan menjalankan misi ukhrawi dan macam-macam harapan lain yang tentunya bernilai positif bagi diri kita, orang tua, saudara, anak, istri dan lingkungan kecil maupun besar.