Aku terkesima…itulah kata yang memang harus terucap ketika Aku menyaksikan sebuah Petilasan/Makam yang kalau dilihat dari sejarahnya jauh lebih tua dari masa Walisongo.
Kota Lumajang, sebuah Kabupaten yang memang tidak begitu luas dan juga bukanlah kota yang termasuk ramai bila dibandingkan dengan kota tetangga. Namun dibalik itu semua, ada sebuah sejarah yang tidak akan pernah kita dapatkan dalam pelajaran di sekolah. Sebuah sejarah tentang sosok penyebar agama Islam yang masanya hadir jauh sebelum adanya masa Walisongo di Pulau Jawa.
Sosok tersebut adalah Sayyid Abdurrahman As-syaibani Al Baghdadi yang menurut sebuah sumber sejarah berasal dari Baghdad, Irak dan datang ke Indonesia, khususnya ke Pulau Jawa sebagai penyebar agama Islam pertama kali dan Beliau memilih Lumajang sebagai tempat Beliau. Keilmuan Beliau tentang Islam tidak perlu diragukan lagi karena selain Beliau adalah penghafal Al Qur’an dan Hadits, beliau juga masih memiliki hubungan darah sepupu dengan salah satu 4 imam madhzab, yaitu Imam Ahmad Bin Hambal As-syaibani.
Beliau merupakan utusan dari raja pertama Kesultanan Turki Usmani, Amir Ghazi, yang memerintahkan untuk menyebarkan agama Islam ke wilayah Timur, lebih tepatnya ke wilayah Nusantara. Beliau sampai di Aceh dan terus menyebarkan agama Islam hingga ke wilayah Ternate. Yang akhirnya pada tahun 1250 M, Beliau sampai di Lumajang dan banyak berinteraksi dengan penduduk sekitar.